Rinaldy Yunardi Menjadi Pemenang Utama dalam Kompetisi 'Wearable Art' Dunia

Indonesia kembali berbangga, desainer aksesoris Rinaldy Yunardi menjadi juara umum dan membawa tiga piala kemenangan pada ajang lomba desain bergengsi tingkat dunia World of WearableArt™ (WOW®), di Wellington, Selandia Baru, setelah berhasil menyisihkan 104 karya finalis dari 122 desainer yang berasal dari 13 negara untuk memperebutkan 37 piala.

Desainer yang telah setia selama lebih dari dua puluh tahun menjadi desainer aksesori ini meraih tiga penghargaan sekaligus dari dua karya yang diikutsertakannya, 

'ENCAPSULATE', menjadi juara umum yang memenangkan THE SUPREME WOW® AWARD dan JUARA I untuk kategori OPEN yang memenangkan SECTION AWARD. Serta karya 'COSMOS' menjadi JUARA I untuk kategori AVANT-GARDE yang memenangkan SECTION AWARD.


Pada saat mengadakan gathering untuk merayakan kemenangan ini bersama teman-teman terdekat dan media, Rinaldy tak kuasa menyembunyikan kebahagiaan luar biasa yang dirasakannya, dan rasa haru saat menceritakan bagaimana proses keikutsertaannya dalam ajang ini, hingga saat mengetahui bahwa karyanya menjadi juara umum. 

Desakan Faye Liu dari the Clique, agensi Rinaldy yang berbasis di Hong Kong, untuk ikut lomba yang diselenggarakan World Of WearableArt™ datang saat Rinaldy tengah tenggelam di antara kesibukkannya menyiapkan peragaan tahunan para desainer papan atas Indonesia dan di dalam persiapan peragaan tunggalnya sendiri. Meski berat, Rinaldy merasa tertantang dan akhirnya menyanggupi tawaran itu. Sayangnya hanya dua karya dari enam karya ciptaan Rinaldy yang mampu diberangkatkan ke Selandia Baru.

“Birokrasi yang berbelit-belit serta biaya yang bukan main tingginya membuat nyali saya surut. Saya merasa sedih karena pontang-panting sendirian. Tidak ada pihak pemerintah yang membantu. Dengan berat hati, saya secara pribadi hanya mampu memberangkatkan dua dari enam karya seri yang saya buat.”, cerita Yungyung, panggilan Rinaldy, yang tak pernah menyana kedua karyanya berhasil menyabet tiga piala sekaligus. 

Rinaldy sendiri tidak ikut hadir di event tersebut, dan menyaksikan saat karyanya tampil di hadapan para juri. Pada saat pengumuman pemenang dan penyerahan piala, duta besar RI untuk Selandia Baru, Bapak Tantowi Yahya berkenan hadir dan menyaksikan momen yang membanggakan bagi Indonesia tersebut. Ini adalah kali pertama desainer Indonesia mengikuti lomba WOW®, dan langsung menyabet juara umum. 



ENCAPSULATE dan COSMOS

Karya Rinaldy terinspirasi oleh keteraturan alam semesta yang telah mengenkapsulasi sistem pemikiran, akal dan emosi manusia. Encapsulate ditampilkan dalam bentuk seperti kapsul raksasa yang dibuat dari susunan helai tali rafia dan LED. Kapsul tersebut dibentuk terpotong menjadi dua bagian yang diselubungkan ke badan model. Sedangkan karya Cosmos tampil sebagai baju hitam dan perak terbuat dari kristal jala, tali rafia dan logam dengan hiasan kepala yang rumit, yang menutupi seluruh badan model.

Menurut penggagas dan pendiri WOW®, Dame Suzie Moncrieff, para juri terpesona pada estetika dan kekuatan desain yang tak terbantahkan dalam karya cipta dan keunikan bentuk yang dipersembahkan Rinaldy.

Peraturan kompetisi dikategorikan sebagai benda pakai dari segala strata, yang orisinal, inovatif dan dibuat dengan apik. WOW® banyak menarik minat para pekerja kreatif yang bekerja di bidang mode, seni, desain, kostum dan teater, para siswa maupun pemula.

WOW® menjadi ajang untuk bermain, bereksplorasi dan bereksperimen dengan berbagai sumber daya dan memperbolehkan menggunakan bahan apapun untuk menciptakan karya pakai canggih mulai dari kelas pengrajin hingga teknologi fabrikasi futuristik. Ajang ini menjadi perhelatan wajib tonton yang ditunggu-tunggu dan mampu menarik hingga 60.000 pengunjung per tahun.

Penjurian berlangsung dalam tiga tahap, termasuk penilaian secara rinci terhadap detail, dan penampilan saat di atas panggung. Juri WOW® 2017 terdiri dari pendiri WOW® Dame Suzie Moncrieff, perancang busana dan seniman Kerrie Hughes, seniman Michel Tuffery, dari Sirkuit Weta Sir Richard Taylor, Valérie Desjardins dari Cirque du Soleil, dan Teneille Ferguson dari David Jones.

Setelah persembahan lomba di Wellington, sebagai pemenang utama, karya Rinaldy akan dipamerkan di National WOW® Museum yang ikonis di Nelson, yang mampu menarik lebih dari 40.000 pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya. Pameran WOW® 2017 akan dibuka pada awal Desember 2017 dan memperbolehkan pengunjung melihat karya desainer dari jarak dekat.

Dalam bidang desain aksesoris dan seni pakai, nama Rinaldy A Yunardi memang sangat dominan, dan masih sangat sedikit nama lain yang konsisten dan berprestasi dalam bidang ini. Semoga banyak seniman dan desainer muda Indonesia yang terinspirasi dan bisa melanjutkan 'legacy' seorang Rinaldy A Yunardi. Selamat! 


(foto-foto: tim Muara Bagdja)

See also:
-- “Mimpi di dalam Mimpi” Buah Kuas Karya Liffi Wongso -- Pameran Fashion Peranakan dalam 'Tiga Negeri' oleh Tiga Desainer Indonesia -- Ide Aktivitas Menyenangkan bersama Anak: Membuat Marbling Art -- Rinaldy Yunardi Menjadi Pemenang Utama dalam Kompetisi 'Wearable Art' Dunia --

Tags

please login to comment.

RELATED NEWS

Kebaya Ferry Sunarto Tampil Kembali di Festival Indonesia Moskow

READ MORE
Abaya Bergaya Klasik dan Elegan dari Testimo by Sari Batubara

Abaya Bergaya Klasik dan Elegan dari Testimo by Sari Batubara

READ MORE