Promosi Belanja & Kuliner Serentak; 100 Pusat Perbelanjaan, 18 Kota, 12 Provinsi di Indonesia!

Pariwisata Indonesia sedang menjadi primadona pemerintah, telah mendapatkan banyak pencapaian di dunia internasional dan pada tahun ini telah menjadi penyumbang devisa Indonesia terbesar kedua setelah minyak bumi dan gas. 

Untuk lebih menyemarakkan pariwisata dan menarik wisatawan, Kementrian Pariwisata bersama Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) kembali menggelar Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival untuk yang kedua kalinya. Dengan mengusung tema “Savor the captivating flavor & big discounts”, Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival atau WICSF 2017 diikuti lebih dari 100 pusat belanja di seluruh Indonesia. Di acara yang digelar selama satu bulan penuh hingga tanggal 27 Oktober ini, pengunjung bisa menikmati aneka ragam kuliner khas sekaligus berbelanja dengan berbagai diskon menarik. WICSF 2017 secara resmi dibuka di Kota Kasablanka, DKI Jakarta pada tanggal 27 September 2017, yang juga bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia.

Pembukaan WICSF 2017 di Kota Kasablanka

Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya meyambut baik acara Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival ini sebagai agenda andalan untuk penghobi masakan dan belanja. Di kesempatan terpisah saat memberikan arahan kepada panitia pelaksana dan Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja; Marketeer Of The Year 2013 ini mengatakan, “Event WICSF 2017 ini bagus sekali karena memang ada karakter wisman dan wisnus yang setiap berwisata itu mensyaratkan harus ada kuliner dan belanja. Inilah yang akan menjadi daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata belanja dan kuliner.”

Bapak Arief Yahya juga membeberkan soal triple T dalam bisnis yang memiliki pola yang sama, yakni Telecomunication, Transportation dan Tourism. Sama-sama memiliki peak-low seasons, sama-sama musiman dan karenanya ada excess capacity. Karena itu pilihan menggelar Culinary and Shopping Festival di saat low season dinilai sebagai pilihan yang cerdas. 

"Memberikan diskon yang besar saat low season agar orang datang. Harganya menjadi sangat terjangkau dan bisnisnya hidup. Keterjangkauan inilah yang mendorong semua level bisnis bergerak dan tourism menjadi lebih hidup. Produk dan national brand saling mendukung dengan spirit Indonesia Incorporated. Inilah rumus yang tepat untuk kita go global," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata, Ibu Vita Datau Messakh menambahkan bahwa otentisitas dari kuliner Indonesia dan belanja produk lokal dari batik, tenun, kerajinan termasuk produk fashion Indonesia memberikan pengalaman berwisata terutama bagi wisatawan mancanegara.

Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival serentak digelar di 18 kota di 12 provinsi di Indonesia yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Pekanbaru, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Ditemui saat acara Grand Opening WICSF 2017 di Jakarta, Bapak A. Stefanus Ridwan, Ketua Umum DPP APPBI, mengatakan, "Tujuan utama diselenggarakannya WICSF 2017 ini adalah untuk membawa Indonesia sebagai tujuan wisata yang sangat menarik termasuk wisata belanja dan kulinernya. Kami ingin mengenalkan kepada dunia internasional bahwa surga belanja di Indonesia itu ada dimana-mana. Saat ini angka wisatawan yang datang untuk berbelanja di Indonesia masih dapat dikembangkan lagi. Tidak hanya Festival Jakarta Great Sale (FJGS) dan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) saja, tetapi ada Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival (WICSF) yang sangat menarik untuk dikunjungi. Jadi dengan adanya acara WICSF ini, kami berharap agar pusat belanja di Indonesia dapat menjadi destinasi wisata belanja.

Karya Fomalhout Zamel dan Deden Siswanto dalam pembukaan WICSF 2017

See also:
-- Indonesia Fashion Week 2018 Dibuka Hari Ini -- Semangat Borneo di Cultural Trunk Show, Indonesia Fashion Week 2019 -- Amsterdam to Host Indonesia Cultural Fashion 2016 -- Peluncuran Buku Kreasi Busana Daerah Indonesia --