Isu Lingkungan Jadi Seruan dalam 'Liga' dari 2Madison

Isu Lingkungan Jadi Seruan dalam 'Liga' dari 2Madison

Fashion yang memiliki misi, sudah menjadi arus utama yang mewarnai karya-karya para desainer, brand di industri fashion dunia dan juga Indonesia, terutama beberapa tahun terakhir. Isu lingkungan terutama, eco friendly, sustainable fashion, dan istilah lainnya yang diusung, semuanya mengacu pada meningkatkan pemahaman, kepedulian dan juga aksi untuk kepentingan bumi.

Hampir semua desainer memiliki sudut pandang dan prioritasnya masing-masing, dalam isu lingkungan yang diangkat. Maggy Hutauruk Eddy, desainer dari label 2Madison, mendapatkan pemicu inspirasinya dari anak-anaknya sendiri. Kedua anak remajanya seringkali merasa galau dengan fenomena yang terjadi di dunia, terutama apa yang bisa mereka lakukan secara signifikan untuk menyelamatkan bumi. Kiprah Greta-Thurnberg yang mendunia, terutama menjadi sumber inspirasi mereka. Bagaimana seorang remaja dari Swedia yang sejak usia 15 tahun (tahun ini Greta berusia 17 tahun) begitu berani dan vokalnya bersuara tentang perubahan iklim, dan dunia memberikan perhatiannya.

Inspirasi dari seorang Greta kemudian menjadi sentral pemikiran Maggy dalam mengolah koleksi terbarunya ini. Sosoknya dalam balutan jas hujan berwarna kuning ketika berorasi di depan gedung parlemen di Stockholm, menjadi ikon yang menggugahnya membuat goresan serupa dengan tokoh-tokoh yang menurutnya sangat berpengaruh dalam isu ini. Selain gambar Greta, Presiden Amerika kontroversial Donald Trump dan Presien Jokowi juga menjadi tokoh yang digambar dalam koleksinya. Maggy berpendapat bahwa para pemimpin negara ini yang paling bisa berperan dalam memperbaiki apa yang terjadi pada bumi dan lingkungan saat ini.

Selain itu, sosok mantan menteri Kelautan yang menjadi idola, Ibu Susi Pudjiastuti juga terpampang dalam beberapa karyanya. Ibu Susi merupakan sosok inspiratif dan paling berpengaruh yang telah banyak memberikan contoh dan teladan dalam mencintai dan melestarikan lingkungan. Karyanya ini sempat menjadi perbincangan dan viral di media sosial, setelah ditampilkan pada event New York Fashion Week FW 2020 lalu.  


Kembali tampil di New York Fashion Week

Liga merefleksikan kegelisahan Maggie atas kegaduhan penghuni bumi yang lebih memilih peduli pada kesenangan pribadi dibanding lingkungan sekitar yang diekspresikan dalam warna terang seperti pink, biru, serta yang kelam seperti hitam, silver, dan warna silau seperti kuning. 

Koleksi yang diberi tajuk Liga (League) ini berupa enam belas set busana yang dipertunjukkan di panggung New York Fashion Week (NYFW) Fall/Winter Collections 2020/2021. Dipersembahkan pada 10 Februari 2020 jam 2 siang waktu setempat, bertempat di lantai 1 sebuah gedung berusia 150 tahun, dan terletak di daerah Soho yang masyhur, tepatnya di 417 Broadway, New York 10013.

  

koleksi ini dipertunjukkan kembali di hadapan media dan tamu di Jakarta pada 18 Februari 2020

Saat itu, penikmat mode seakan dibawa masuk pada sebuah dunia yang memiliki keindahan tersendiri melalui enam belas busana wanita dan pria dengan sebuah visi baru tentang kekayaan kreasi. Himpunan karya yang lahir dari rasa peduli akan lingkungan hidup, keprihatinan akan apa yang terjadi pada di dunia yang luas, dilihat dari kacamata sang Perancang sebagai sebuah keadaan yang saling kait mengait.

Maggie menggunakan gaya eklektik sebagai ciri khas 2Madison Avenue, yang mencampuradukkan corak, warna, tekstur, struktur, dan konstruksi ke dalam karyanya. Maggie tidak pernah pantang memasukkan unsur baru ke dalam rancangan. Ia tidak ragu, misalnya, untuk memadukan motif kelautan yang berkesan masif dan halusnya bahan brokat yang berkesan feminin dengan sepatu bot yang beraroma maskulin. Koleksi hadir dalam ’look’ yang pas untuk meneriakkan misinya tanpa berkesan menjerit-jerit berlebihan.

Perjalanan Liga disajikan lewat 16 rancangan eksklusif prêt-à-porter (bahasa Perancis: siap pakai), plus enam rancangan tambahan yang dipresentasikan secara khusus di depan calon pembeli, usai peragaan.


Pada akhirnya, bagaimanapun meski berisi kritik, sebuah karya mode, terutama pakaian ready-to-wear, tetaplah tampil cantik, gaya, memanjakan mata, mendebarkan hati, dan dapat dinikmati sebagai sesuatu yang indah dan berdaya pakai.

2Madison Avenue, satu-satunya desainer dari Indonesia yang menjadi penampil pembuka yang disusul oleh tujuh desainer Asia lainnya yaitu Yiyi Kwok, Yi-Ting Lee, Bettie Kim, Ruojing Wang, Chun Han, Bingyao Cheng, dan Shuai Zeng di bawah naungan CADA (the Council of Asian Designers of America), berpusat di Amerika Serikat yang mewadahi desainer Asia untuk berunjuk karya di New York Fashion Week. 

See also:
-- Mengolah Tradisi Wastra Jawa Barat -- Menjadi Bagian dari Fashion yang Etis -- Isu Lingkungan Jadi Seruan dalam 'Liga' dari 2Madison -- Koleksi Ramah Lingkungan dan Upaya Fashion Berkelanjutan dari Shafira --

Tags

please login to comment.

RELATED ARTICLES

Online Bullying dan Amena Khan yang Mundur dari Kampanye L'Oreal Paris

Online Bullying dan Amena Khan yang Mundur dari Kampanye L'Oreal Paris

READ MORE
Pergelaran Koleksi Shafira Sebagai Sorotan Utama di IFW 2017

Pergelaran Koleksi Shafira Sebagai Sorotan Utama di IFW 2017

READ MORE